Syekh Abdurrahman Siddiq (Kampung Kopi Barabai)


 

Syekh Abdurrahman Shiddiq (kampung Kopi Barabai) lahir pada tahun 1918 di Karang intan,Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Tanggal dan waktu kelahirannya tidak tercatat.

Ketika beliau kecil namanya adalah Asnawi.
Suatu ketika Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari Mufti kerajaan Indragiri Riau (Datu Sapat) berkunjung ke Kampung Qadhi Barabai, Asnawi kecil bersama orang tuanya dan keluarga Kampung Qadhi lainnya menemui beliau.
Waktu itulah Asnawi kecil mendekat kepada Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari Mufti kerajaan Indragiri Riau, kemudian diludahi mulutnya oleh beliau.

Sepeninggal Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari, Asnawi kecil selalu teringat dengan Mufti Indragiri tersebut, hingga Asnawi kecil minta kepada orang tuanya yang bernama Muhammad Sa’ad bin Muhammad Hasyim bin Ahmad (Qadhi Barabai) untuk merubah Namanya menjadi Abdurrahman Siddiq.
Oleh orang tuanya dikabulkan, dan nama tersebut melekat pada diri beliau hingga wafatnya.

Syekh Abdurrahman Siddiq (Kampung Kopi Barabai) adalah seorang ulama yang sangat santun yang menjadi contoh tauladan dan panutan semua orang khususnya santri santrinya dan masyarakat Barabai Hulu sungai tengah,
Lemah lembut perkataannya,sama sekali tidak pernah mengeluarkan kata kata kotor.
Jika yang datang kepadanya orang yang lebih muda, maka ia memanggilnya dengan sebutan anak atau cucu. Begitu pula bila yang datang kepadanya orang yang lebih tua,maka ia menghormatinya sebagaimana layaknya orang muda terhadap orang tua.

Siapapun yang bertamu kepadanya, tidak beliau tolak hingga ahli maksiat sekali pun.
Ahli maksiat tersebut beliau hadapi dengan penuh welas asih, lemah lembut perkataan hingga mereka merasa terayomi.
Tidak sedikit ahli maksiat yang datang kepada beliau taubat dari perbuatan maksiatnya bahkan berguru kepada beliau, sehingga berubahlah menjadi ahli ta’at.

Beliau dipanggil orang dengan sebutan Haji Abdurrahman Kopi, karena beliau tinggal dikampung kopi Barabai.

Diceritakan oleh beberapa murid beliau,semasa hidupnya Syekh Abdurrahman Siddiq (Kampung Kopi Barabai) tidak pernah membeli ikan dipasar,tapi bila beliau mengiginkan, beliau akan mencari sendiri dengan cara memancing atau malunta (menangkap ikan dengan jala). Walau tidak ada kesulitan bagi beliau untuk mendapatkan seberapa banyak pun ikan, namun beliau cuma membawa ikan kerumah cukup untuk sekali dua kali makan saja.

Syekh Abdurrahman Siddiq (Kampung Kopi Barabai) adalah seorang ulama yang menjunjung tinggi martabat kaum wanita.
Hal itu terbukti dalam kehidupan rumah tangga beliau bersama istri tercintanya.
Bila ia dirumah, setiap istrinya selesai mandi dan berpakaian beliau selalu membantu dari memasang hingga membetulkan kancing bajunya.
Begitu juga pada saat istri beliau memasak kalau ada waktu beliau juga turut membantu istrinya memasak.
Subhanallah..

Diantara kata kata beliau yang terekam dalam ingatan para muridnya,ketika datang seorang muridnya dan meminta nasehat padanya untuk menghadapi masyarakat,beliau berkata " Kita hidup di dunia ini seperti musafir yang berjalan dijalan yang penuh rintangan,usahakan agar kita jangan sampai mengganggu atau diganggu oleh orang lain karena kedua masalah ini akan membuat kita berurusan" demikianlah sebagian nasehat beliau.

Syekh Abdurrahman Siddiq (Kampung Kopi Barabai) mengajar masyarakat sejak akhir tahun enam puluhan, baik kalangan wanita maupun kalangan pria.

Setelah kurang lebih tiga puluh tahun beliau memberikan pengajaran kepada masyarakat, akhirnya Allah SWT memanggil rohnya yang suci kembali ke alam yang kekal abadi dalam usia lebih kurang tujuh puluh tahun dan dimakamkan di depan rumah beliau di Kampung Kopi Barabai.

Semoga Allah memberikan tempat yang tinggi didalam sorganya,dan semoga rahmat Allah selalu tercurah buat keluarga dan murid muridnya beserta seluruh orang-orang yang mencintainya.
Aamiiiinn Ya Robbal alaminn.

Mudah-mudahan dengan membaca sekelumit riwayat dari seorang Waliyullah taala dari bumi Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan ini kita dan dzuriat-dzuriat kita mendapatkan keberkahan dunia akherat.
Aamiin Yaa Mujibas Sa’ilin.
===========================

Disusun oleh Abdullah bin Muhammad Gazalie atas masukan dari pihak keluarga Syekh Abdurrahman Siddiq (Kampung Kopi Barabai).



Silakan lihat pelaksana pemandian dan pengkafanan Syekh Abdurrahman Siddiq Kampung Kopi Barabai https://www.roda.my.id/2022/07/pelaksana-pemandian-dan-pengkafanan.html

Post a Comment

Previous Post Next Post